Jumat, 21 November 2014

SMAN3 TARAKAN



               
 JL.P.Aji.Iskandar RT.08 Juata Kerikil Nomor : 0551-2053040

    SMA Negeri (SMAGA) 3 Tarakan, merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri yang ada di Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Sama dengan SMA pada umumnya di Indonesia masa pendidikan sekolah di SMAN 3 Tarakan ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari Kelas X sampai Kelas XII. Didirikan pada tahun 2003.
Pada tahun 2007, sekolah ini menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebelumnya dengan KBK.
  NAMA      :  SMAN 3 TARAKAN
NPSN         :  30401711
ALAMAT    :  JLN.P .AJI .ISKANDAR
PROPINSI  :  KALIMANTAN UTARA
KAB/KTBY  :  KOTA TARAKAN
JNJANG     :  SMA

  

 Fasilitas
Ekstrakurikuler
SMA Negeri 3 memiliki banyak kegiatan ekstrakurikuler, diantaranya,
   SMANegeri 3 Tarakan (SMAGATA) adalah salah satu sekolah TARAKAN UTARA, resmi sebagai Sekolah Negara yang mandiri pada TAHUN 2003 . Sepanjang sejarah perkembanganya, sekolah ini telah menghasilkan banyak prestasi, dan terus berupaya menunjukkan eksistensinya sebagai sekolah  di wilayah utara Kalimantan Timur, dan telah melahirkan ribuan lulusan yang berhasil. Sejak tahun ajaran 2003-2014 . Dari tahun ke tahun berbagai prestasi diukir oleh para siswa dan guru-gurunya baik di tingkat daerah,MAUPUN nasional  karena semuanya ini didukung oleh guru-guru yang professional dan para staf. Mereka merupakan salah satu kunci pendukung yang mengantarkan para siswa siap untuk menghadapi era globalisasi. Untuk itu Sma Negeri 3Tarakan telah memiliki 46guru, 7 staf administrasi,5 keamanan dan 4 clening service. Di bina oleh Komite sekolah dan menyediyakan fasilitas yang cukup seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan ICT. SmaGA sejak berdirinya hingga kini telah dipimpin oleh 4 Kepala Sekolah. berdirinya hingga kini,  telah dipimpin oleh 4 Kepala Sekolah
1.
Jaka Hartaya,S,Pd
Tahun 2003 s/d 2004 (Plh)
2.
Dwi Sukristiono.S.Pd
Tahun 2004 s/d 2011
3.
Sudarsono.S.Pd
Tahun 2011 s/d 2014
4.
Erni Nurjanah, S.Pd
Tahun 2014 hingga sekarang
yang penuh dedikasi dalam menjalankan tugas dan amanah untuk memajukan SMA Negeri 3 Tarakan.
Peserta didik yang ada di SMA Negeri 3 Tarakan umumnya berasal dari wilayah kecamatan Tarakan Utara. Jumlah peserta didik pada tahun pelajaran 2014/2015 seluruhnya berjumlah 515 orang, persebaran jumlah peserta didik antar kelas merata. Peserta didik di kelas X dan XI masing-masing terdiri atas 4 rombongan belajar progam IPA dan 4 rombongan belajar progam IPS. Sedangkan, peserta didik di kelas XII masing-masing terdiri atas 3 rombongan belajar progam IPA dan 3 rombongan belajar progam IPS.

VISI DAN MISI SMA NEGERI 3 TARAKAN
Dengan statusnya yang berakreditasi A, SMA Negeri  3 Tarakan berusaha mewujudkan apa yang  menjadi Visi, Misi dan Tujuan sekolahnya. Adapun Visi SMA Negeri 3 Tarakan, yaitu :
Unggul dalam prestasi, berwawasan lingkungan, dan berdaya saing global
  • Visi diatas mencerminkan cita-cita sekolah yang berorientasi kedepan dengan memperhatikan potensi kekinian, sesuai dengan norma dan harapan masyarakat. Untuk mewujudkannya, Sekolah menentukan langkah-langkah strategis yang dinyatakan dalam Misi berikut:  
    1. Melaksanakan kegiatan yang meningkatkan keimanan, ketaqwaan, dan berbudi pekerti luhur.
    2. Menumbuhkembangkan kesadaran seluruh warga sekolah untuk selalu disiplin dan peduli sosial.
    3. Meningkatkan komitmen kepada seluruh pendidik dan tenaga kependidikan sekolah
      dalam melaksanakan Standar Nasional Pendidikan.
    4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dalam upaya meningkatkan prestasi hasil belajar. 
    5. Mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran dan pelayanan administrasi sekolah. 
    6. Melaksanakan kegiatan yang menumbuhkan semangat ke.bangsaan dan cinta tanah air.
    7.  Menciptakan lingkungan sekolah yang hijau, bersih, dan sehat.
    8. Melaksanakan kerjasama dengan lembaga pendidikan dan lembaga lainnya.

Selasa, 04 November 2014

resep

                                                            Resep Brownies Sandwich Ice Cream

                                                             
Bahan Brownies :
- 200 gramdark cooking chocolate, potong-potong
- 100 gram margarin
- 100 gram gula pasir
- 30 gram tepung terigu protein sedang
- 25 gram coklat bubuk
- 2 butir telur
- 1/4 sendok teh baking powder
Bahan Pelengkap :
- 500 gram ice cream vanilla
- 100 gram dark cooking chocolate, lelehkan
- 100 gram kacang mede sangrai, cincang kasar
- 7 buah permen karamel, cincang kasar
 
Cara Membuat :

  • Panaskan margarin, matikan api, lalu tambahkan potongan dark cooking chocolate, aduk hingga larut, kemudian sisihkan dan biarkan hingga mengental.
  • Kock telur dan gula pasir selama 2 menit hingga rata, kemudian masuukan campuran margarin tadi sedikit demi sedikit sambil dikocok hingga rata.
  •  Tambahkan tepung terigu, coklat bubuk, dan baking powder sambil diayak dan dikocok perlahan, setelah itu tuang ke dalam loyang berukuran 28x28x3cm yang telah diolesi margarin dan dialas dengan kertas roti.
  • Oven dengan suhu 180 derajat Celcius selama 10 menit hingga matang, lalu dinginkan.
  • Potong ukuran 24x12 cm, letakkan ke dalam loyang 24x12x4 cm yang telah dialasi kertas roti, lalu sendokkan ice cream dan ratakan. Tutup dengan cake lainnya, bekukan dan potong-potong.
  • Celupkan ke dalam dark cooking chocolate leleh, kemudian tabur dengan kacang dan permen karamel, bekukan kembali.



Rabu, 17 September 2014

lirik lagu


Raisa - Apalah (Arti Menunggu)

Telah lama aku bertahan
Demi cinta wujudkan sebuah harapan
Namun ku rasa cukup ku menunggu
Semua rasa tlah hilang
Sekarang aku tersadar
Cinta yang ku tunggu tak kunjung datang
Apalah arti aku menunggu
Bila kamu tak cinta lagi
Namun ku rasa cukup ku menunggu
Semua rasa tlah hilang
Sekarang aku tersadar
Cinta yang ku tunggu tak kunjung datang
Apalah arti aku menunggu
Bila kamu tak cinta lagi
Dahulu kaulah segalanya
Dahulu hanya dirimu yang ada di hatiku
Namun sekarang aku mengerti
Tak perlu ku menunggu sebuah cinta yang sama
Sekarang aku tersadar
Cinta yang ku tunggu tak kunjung datang
Apalah arti aku menunggu
Bila kamu tak cinta lagi
Sekarang aku tersadar
Cinta yang ku tunggu tak kunjung datang
Apalah arti aku menunggu
Bila kamu tak cinta lagi

puisi

BAHAGIA SEDERHANA
Oleh Dwi Wurianti

Kami tak berjumlah
Kami bukan kawanan ilalang pengganggu
Bagi kami bahagia itu sederhana
Canda tawa menghadirkan senyum dalam kebersamaan kami

Saat ketidakmampuan menjadi hambatan
Kami menggandengnya dengan kemampuan
Saat ketidakadilan menghujat ikatan
Kami berdiri membelanya dengan tegas

Meski kami berbeda
Dalamnya laut tak akan membatasi langit
Tingginya gunung pun masih bisa digapai
Maka berbeda tak akan menghujat ikatan kami

Bagi kami kekuatan adalah kebahagiaan
Batasan dalam nurani tak pernah mengubah ikatan
Silaturahmi akan menguatkan kebersamaan
Karena kebersamaan adalah kebahagiaan yang sederhana.

Cerpen



Teng… teng… teng
Bel masuk sekolah telah berbunyi, aku segera berlari menuju gerbang pintu masuk.
“Ratna…!” aku terhenti mendengar ada seseorang yang memanggilku.
“Tidak usah lari, masih persiapan apel pagi” ucap seorang laki-laki yang kelihatannya adalah kakak kelasku.
“O… iya, Kakak kok tahu namaku?”
“Haha… kamu lupa ya, aku Budi yang ngajar kamu waktu MOS (Masa Orientasi Siswa) minggu lalu.”
Waktu begitu cepat berlalu, tak terasa setahun sudah aku menimba ilmu di sekolah ini. Gosip menyebar ke sana ke mari bahwa Kak Budi jatuh cinta padaku. Aku begitu marah dengan Kak Budi, aku tidak suka jika dia mencintaiku. Beberapa kali dia mengirim surat untukku, namun tak sekali pun aku membalasnya.
Usahanya untuk mendapatkan hatiku, justru membuatku semakin membencinya. Pada saat itu dia menulis dengan gaya kaligrafi di papan tulis kelasku ‘Ratna aku mencintaimu’, gara-gara tulisan itu teman-teman sekelasku meledekku. Amarahku semakin memuncak, dan rasa benciku semakin mendalam. Bahkan ketika bertemu di jalan pun aku tak sudi menyapanya.
Aku bagai monster yang menakutkan, tapi dia tetap menjadi dirinya yang lembut dan sopan. Menjelang perpisahan sekolahnya, dia memberiku kado yang dibungkus dengan indah. Tapi aku mengembalikannya dengan tanpa kata-kata. Sepucuk surat datang lagi untukku, surat rasa kecewanya dan sakit hatinya karena sikapku. Namun aku tak peduli, aku tetap saja tak bisa menghargai perasaannya karena hatiku terlanjur membencinya.
Setahun bagai ditelan bumi, tak ada kabar dan tak ada lagi salam untukku. Mungkin dia telah lelah dengan sikapku. Tapi ternyata aku salah mengira, dia tidak pernah lelah dengan sikapku, dia tak pernah lelah mencintaiku. Setahun dalam diamnya, karena dia tak ingin mengganggu belajarku, karena aku harus menghadapi ujian kelulusan. Tapi, aku tetap tidak bisa menghargai perasaannya, apalagi membuka pintu hatiku untuknya. Dan mulai lagi dia mengirim surat untukku.
“Dik, tadi malam aku bermimpi, sowan ke tempat Pak Kyai, beliau berpesan padaku untuk mengamalkan Asmaul Husna setiap setelah selesai sholat fardhu”. Aku masih tidak mengerti apa maunya, dan lagi-lagi tidak aku balas surat itu.
Liburan menjelang lebaran Aidhul Fitri telah tiba, aku mendapat tugas piket pada hari raya ke tiga.
“Nduk Ratna!”
“Dalem Bulek” aku segera bergegas menuju rumah bulek istri Pak Kyai.
“Kang Budi meninggal”
“Kang Budi siapa ta Bulek?”
“Kang Budi aliyah (sekolah setara SMA)”
“Innalillahi wa innailaihiroji’un, kapan Bulek dan bagaimana ceritanya?”
“Baru saja ada telefon dari polisi katanya kecelakaan”. Tubuhku seakan lemas tak berdaya mendengar kabar itu. Bahkan dia masih sempat hadir dalam mimpiku, bukan untuk membenciku, namun dia berpesan agar aku menyampaikan kata maafnya kepada teman-teman yang belum sempat dijumpainya. Aku sangat menyesal dengan sikapku, aku sangat menyesal tak menghargai perasaannya dulu, dan aku sangat menyesal menyakiti hatinya waktu itu. Begitu cepatnya dia berlalu meninggalkan waktu, sedang aku belum sempat meminta maaf padanya atas semua kesalahanku.
Orang yang aku benci sudah tiada, orang yang paling menyebalkan tak akan kutemui lagi dalam hidupku, namun aku begitu terluka dengan kepergiannya. Asmaul Husna, kini kujadikan do’a keseharianku. Aku sudah mulai mendengarkan kata-kata dari surat terakhirmu, walau aku terlambat melakukan itu. Maafkan aku, semoga engkau bahagia di alam sana.